01 Aug On Us Asia Kembali Menginisasi Penyelenggaraan The 2nd IICCS Forum 2024 dengan Kolaborasi Strategis Bersama ICCS Center dan Kemenko Marves.
Jakarta, 31 Juli 2024 – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa Indonesia siap menjadi pelopor dalam implementasi Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilisation & Storage (CCUS) lintas batas di kawasan Asia Tenggara. Hal ini disampaikan pada acara International & Indonesia CCS Forum 2024 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC).
Acara yang diselenggarakan selama dua hari ini diinisiasi oleh On Us Asia, yang berkolaborasi dengan Indonesia CCS Center dan Kemenko Marves. On Us Asia menunjukkan komitmennya sebagai mitra strategis global dalam mendukung upaya global untuk menanggulangi perubahan iklim melalui teknologi CCS dan CCUS. Kegiatan ini mendapat antusiasme besar dari para peserta yang mengikuti berbagai summit dan sesi paralel yang diadakan.
Kolaborasi dan Sinergi
Inisiasi kolaborasi yang dilakukan oleh On Us Asia sejalan dengan misi pemerintah, sehingga sinergitas yang nyata antara pihak-pihak yang terlibat sangat diperlukan untuk mencapai target yang sudah ditentukan secara bersama-sama. Komitmen ini tercermin dalam langkah-langkah strategis yang telah diambil oleh pemerintah Indonesia.
Menurut Luhut, terbitnya Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon menunjukkan komitmen dan keseriusan pemerintah dalam menerapkan teknologi CCS sebagai bagian dari inisiatif dekarbonisasi nasional. “Pemerintah Indonesia ingin bergerak cepat dalam penerapan teknologi CCS ini. Kami sadar pentingnya kematangan untuk teknologinya, menurut saya tiga tahun bukanlah waktu yang lama, jadi kami akan melakukan banyak hal untuk mencapai target tersebut,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah juga telah mengeluarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 2 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan CCS/CCUS sebagai langkah turunan untuk mendukung implementasi teknologi ini.
Peta Jalan Menuju Net Zero Emission
Ego Syahrial, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Strategi Percepatan Penerapan Energi Transisi dan Pengembangan Infrastruktur Energi, menambahkan bahwa pemerintah telah merancang peta jalan transisi energi menuju net zero emission (NZE) pada tahun 2060. Dalam proses ini, teknologi seperti CCS memiliki peran penting dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan menggantinya dengan energi baru terbarukan (EBT).
Saat ini, pemerintah telah menjalankan 15 proyek CCS dan CCUS yang tersebar di berbagai daerah dengan total kapasitas penyimpanan lebih dari 500 gigaton. Ego mengungkapkan bahwa proyek-proyek ini diperkirakan akan mulai beroperasi pada tahun 2030. Dengan lokasi strategis dan sumber daya penyimpanan yang tersedia, Indonesia yakin dapat menjadi negara terdepan di kawasan Asia Tenggara dalam pengembangan CCS.
Momentum Penting untuk Pemerintah dan Industri
Penyelenggaraan kedua kegiatan CCS Forum ini menjadi momentum penting bagi pemerintah maupun industri. Peranan CCS sangat besar dalam mencapai transisi energi yang berkelanjutan. Forum ini menjadi wadah bagi pemerintah dan praktisi industri untuk membahas serta berbagi pengetahuan terkait perkembangan terbaru dalam industri carbon capture storage.
Junior R. Kainama, COO On Us Asia, menyatakan, “Kami sangat bangga dapat berkolaborasi dengan Indonesia CCS Center dan Kemenko Marves dalam menyelenggarakan IICCS Forum yang kedua ini. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa ada semangat besar untuk mempercepat implementasi CCS di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara. Harapan kami adalah bahwa forum ini tidak hanya menjadi ajang diskusi, tetapi juga menghasilkan langkah konkret yang mendukung misi pemerintah dalam mencapai target dekarbonisasi. Sinergi antara pemerintah, industri, dan semua pemangku kepentingan adalah kunci untuk mencapai keberhasilan ini bersama-sama.